Minggu, Oktober 25, 2009

Sucikan Hati, Sucikan Jiwa Tanpa Menyakiti : Kepeloporan Mahasiswa IAIN Raden Fatah Palembang

0 komentar

Program Pelatihan Pemahaman Hikmah Al Furqon Dengan Metoda Belajar ”in door” Sembari Berkarya Nyata Sosial, 9-13 Oktober 2009

Palembang, yang dikenal sebagai kota empek-empek, boleh dikata sejak dulu merupakan kota religius. Di zaman Sriwijaya masih berkuasa, Palembang pernah merupakan pusat keagamaan Budha sehingga pendeta Budha dari Tiongkok memerlukan berkunjung ke situ dalam lawatannya ke India. Di zaman awal masuknya Islam ketika Majapahit berkuasa, disebutkan pula bahwa Sunan Ampel pernah berdakwah di sana saat Arya Damar, penguasa / adipati Palembang beserta keluarganya bermukim di situ. Perlu diketahui bahwa R Patah (R Fattah), anak tiri Arya Damar yang kelak menjadi Sultan Demak, juga lahir dan berada di tempat ini saat Sunan Ampel melaksanakan dakwah kelilingnya.


Palembang yang terus tumbuh dan berkembang, saat ini menjadi kota besar dengan penduduk lebih dari 1,6 juta jiwa. Sebagai kota dagang dan industri, kota ini tetap tidak melupakan ciri-ciri kereligiusannya. Buktinya di sini terdapat sebuah Institut Agama Islam Negeri Raden Fatah, yang telah berdiri berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 7 Tahun 1964 tanggal 22 Oktober 1964.

Jejak kepeloporan Sunan Ampel, guru Raden Fatah, sebagai pendakwah, rupanya ditiru oleh mahasiswa IAIN Raden Fatah dari BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) dan Mapala (Mahasiswa Pecinta Alam). Kedua kelembagaan di lingkungan kampus ini mengadakan kegiatan Pemahaman Al Quran yang dilaksanakan antara tanggal 9 Oktober 2009 sampai 13 Oktober 2009 dengan metode yang boleh dikatakan baru meski sudah ada sejak lama.

Dikatakan metode yang sudah ada sejak lama karena sudah dicantumkan dalam kitabullah. Dikatakan baru karena jarang ada yang memakai metode ini dan baru kali ini dilakukan oleh mahasiswa di IAIN tersebut. Itulah yang disebut kepeloporan karena metodenya adalah membumikan Kitabullah bukan hanya untuk didengar dan dipelajari tetapi untuk didengar, dipelajari, dipahami, dilaksanakan dan disyiarkan melalui praktek nyata langsung.

Adapun metode yang didasarkan pada Al Quran dan Hadits tersebut memakai pendekatan sebagai berikut :

  • Al Quran diturunkan bukan hanya untuk dibaca tetapi untuk dibaca, dipelajari, dipahami, dipraktekkan, disyiarkan dan dilestarikan.
  • Al Quran diturunkan Allah tidak untuk membuat manusia sulit karena selain kitabnya adalah kitab yang menjelaskan (ayat dijelaskan oleh ayat), juga ayatnya diulang-ulang agar manusia ingat.
  • Al Quran dimudahkan dalam bahasa masing-masing manusia (melalui terjemahan)
  • Al Quran menyatakan bahwa hikmah dan ilmu diberikan kepada orang-orang yang cukup dewasa dan berbuat baik. Atau dengan berbuat baiklah pemahaman Al Quran akan diberikan oleh Allah kepada manusia yang melakukannya.

Kegiatan Pemahaman Al Quran berdasarkan pendekatan itu diikuti oleh 115 orang peserta yang terdiri dari 80 orang mahasiswa, 10 orang Kelompok Pecinta Alam (KPA), 10 orang Siswa Pecinta Alam (SISPALA) dan 15 orang lainnya dari kategori umum. Jadwalnya sebagai berikut :

  • 9/10/2009 : Pemahaman Al Qur’an I.
  • 10/10/2009 : Pemahaman Al Qur’an II dan pemberian paket sembako kepada warga prasejahtera.
  • 11/10/2009 : Kegiatan membersihkan pasar Cinde dan Terminal km. 12 Palembang.
  • 12/10/2009 : Pemahaman Al Qur’an III.
  • 13/10/2009 : Penanaman seribu pohon penghijauan.

Pelatihan tersebut dilakukan di Gedung Academic Center IAIN Raden Fatah Palembang, sedangkan bakti sosial dilakukan di Pasar Cinde dan Terminal km 12 Palembang. Dalam hal ini fasilitator yang amat berperan dalam pelatihan ini adalah : Muhammad Nurhadi; H. Baharuddin, . Fauzan. S. Ag, Sukardi, S. Ag dan Abdul Haris Ridho, Lc.

Rupanya para mahasiswa yang melaksanakan kegiatan tersebut kesengsem dengan metode yang mengkaitkan pemahaman dengan karya nyata langsung. “Merasakan betapa manisnya Al Quran dan betapa Al Quran baru bisa dipahami secara nyata kalau kita berbuat kebajikan“ kata Dayuningrat, salah satu organisator pelaksana. Oleh sebab itu Dayu dan teman-temannya yang mahasiswa itu berencana menjadikan kegiatan pelatihan pemahaman Al Quran sebagai program rutin organisasi-organisasi kemahasiswaan. Khususnya organisasi-organisasi kemahasiswaan yang berada di lingkungan IAIN Raden Fatah.

Menurut rencana, kegiatan serupa akan diselenggarakan oleh BEM Fakultas Adab IAIN Raden Fatah pada bulan November / Desember 2009 yang pesertanya dari mahasiswa dan para guru TKA / TPA. Sementara itu kegiatan peduli lingkungan juga akan dilanjutkan oleh Mapala, Sispala dan KPA di awal tahun 2010.



Ditulis berdasarkan bahan dari Dayunungrat,
Palembang 15 Oktober 2009
http://www.mariberposdaya.blogspot.com


Baca selanjutnya.....