Rabu, Juli 01, 2009

Posdaya | ”Tuhan berikan aku hidup satu kali lagi…...” (Cinta Terlarang, The Virgin)

“Tuhan berikan aku hidup satu kali lagi, hanya untuk bersamanya, kusungguh mencintainya... sungguh mencintainya …..” , demikian lirik lagu Lagu The Virgin - Cinta Terlarang yang di hari-hari sepanjang bulan Juni 2009 hampir tiap saat terdengar di banyak penjuru. Di box penjual kaset / CD baik di toko maupun di kaki lima, di televisi, di radio , tukang amen di beberapa tempat dan di saat remaja bergitar bersama kawan-kawannya.

Memang enak didengar dan didendangkan
terutama bagi remaja atau bisa pula orang dewasa yang cintanya tak terselesaikan alias bertepuk sebelah tangan karena berbagai sebab. Inti isi lagu itu itu sendiri adalah harapan untuk bisa hidup kembali bersama orang yang dicintainya karena pada saat hidup yang sekarang ini yang dicinta bukan diciptakan untuknya tapi untuk orang lain sehingga terlarang baginya untuk bersama orang yang dicintainya itu. Liriknya sebagai berikut :

Kau kan slalu tersimpan di hatiku
Meski ragamu tak dapat ku miliki
Jiwaku kan slalu bersamamu
Meski kau tercipta bukan untukku

Tuhan berikan aku cinta satu kali lagi
Hanya untuk barsamanya
Ku mencintainya sungguh mencintainya
Rasa ini sungguh tak wajar
Namun ku ingin tetap bersama dia
Untuk selamanya

Mengapa cinta ini terlarang
Saat ku yakini kaulah milikku
Mengapa cinta kita tak bisa bersatu
Saat ku yakin tak ada cinta selain dirimu

Tuhan berikan aku hidup satu kali lagi
Hanya untuk barsamanya
Ku mencintainya sungguh mencintainya
Rasa ini sungguh tak wajar
Namun ku ingin tetap bersama dia
Untuk selamanya


Bagi manusia yang telah meninggalkan masa remaja yang penuh mimpi dan kemudian melalui perjalanan hidup yang berliku penuh ujian, kalimat ”ingin hidup satu kali lagi itu” mengingatkan pada sekumpulan kalimat dari Sang Maha Pencipta pada berbagai kitabNya (Al Quran, Injil, Taurat, dll). Kalimat itu menyatakan bahwa kebanyakan orang memang ingin hidup lagi untuk berbuat lebih baik daripada sebelumnya. Mengapa ? Karena dia menyesal belum banyak berbuat baik sampai dengan saat sakaratul maut mendatanginya.

Dari berbagai kitabNya itu, beberapa di antaranya dapat dijumpai dalam Al Quran yang terjemahannya sebagai berikut :
  • Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka), atau kedatangan Tuhanmu atau kedatangan sebagian tanda-tanda Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: "Tunggulah olehmu sesungguhnya kami pun menunggu (pula)." (6:158)
  • Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?" (63:10)
  • (Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan (23:99-100)
  • maka sekiranya kita dapat kembali sekali lagi (ke dunia) niscaya kami menjadi orang-orang yang beriman". (26:102)
  • Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin". (32:12)
  • Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan". Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang lalim seorang penolongpun. (35:37)

Itulah sederet kalimat dari Sang Maha Pencipta yang memberitakan penyesalan orang yang saat hidupnya belum melakukan perintahNya sehingga mohon untuk bisa kembali lagi hidup. Tetapi terlambat.

Ditulis untuk meningkatkan spirit Posdaya (Sastrawan Batangan, Bogor 1 Juli 2009).
http://www.mariberposdaya.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar