Di kaki lima dan halaman depan sebuah rumah di Jalan Raya Semplak Bogor, tak jauh dari Lapangan Terbang TNI AU Atang Senjaya, ada sejumlah pedagang kaki lima yang mangkal saban hari menjajakan dagangannya. Cukup laris dan itu sudah berlangsung bertahun-tahun tanpa ada gangguan apapun. Yang menjadi lain beberapa bulan terakhir ini adalah kesertaan mereka dalam program pemberian makanan tambahan bergizi bagi ibu hamil, balita dan lansia miskin yang ada di lokasi itu.
Bermula dari si empunya rumah, Heriyadi Priatna, 40 tahunan, yang sebelumnya menyadari bahwa fungsi manusia akan berkurang jikalau lalai untuk selalu memberi dan selalu mendorong orang lain agar selalu memberi kepada kaum prasejahtera. Karena sering bertemu dan berbincang, rupanya kesadaran ini tertular kepada beberapa pedagang kaki lima yang telah mangkal bertahun-tahun di depan rumahnya yang termasuk dalam wilayah RT 03, RW 08 Kelurahan Semplak Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
Para pedagang kaki lima itu - Yusuf (pedagang martabak penduduk Leuwiliang), Kepen (pedagang nasi goreng penduduk RW-09), Wahab (pedagang goreng pisang, penduduk RW-07), Damanhuri (pedagang sate, penduduk RW-08) – rupanya pada posisi pemahaman yang relatif sama. Maka dari itu bersama-sama Heriyadi, mereka mencari jalan untuk merealisasikan tindakan nyatanya.
Setelah berembug mengenai apa yang sebaiknya mereka kontribusikan dalam arti mempunyai dampak dorong kepada masyarakat, akhirnya mereka memilih untuk memberi makanan tambahan bergizi kepada kaum prasejahtera yang biasanya sebulan sekali mengunjungi posyandu. Posyandu yang mereka pilih tak jauh-jauh dari lokasi mereka, yaitu Posyandu Mawar II RW 08 (RT 1-2-3) Kelurahan Semplak Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor yang biasa dikunjungi oleh 7 orang ibu hamil, 60 orang balita, dan 25 orang lansia.
Kegiatan yang berawal bulan April 2009 dan sampai dengan akhir Juni 2009 ini telah tiga kali dilakukan, ternyata berimbas kepada para tokoh terkemuka di Kelurahan Semplak yang luasnya 44 ha itu. Ibu RW dan Bidan Kelurahan juga telah ikut memberikan kontribusi sementara para pedagang kaki lima lainnya serta beberapa pemilik warung di sekitar tempat itu juga telah mendaftarkan diri.
Mengapa bisa demikian marak dalam pengertian dapat menyebabkan orang banyak ikut memberikan kontribusi ? Heriyadi mengemukan beberapa penyebabnya. Yang pertama . beberapa tokoh tertarik untuk ikut serta karena laporan yang rapih dan transparan dari para kader posyandu yang melaksanakan kegiatan pemberian makanan tambahan bergizi tersebut. Yang kedua bahwa dalam setiap kali acara, beberapa pengusaha atau wakil dari kantor dan warung yang ada di wilayah itu diundang untuk menyaksikan kegiatan posyandu. Bukan untuk dimintai sumbangan tetapi hanya sekadar menyaksikan.
Dengan makin banyakya kontributor maka kegiatan yang semula berlangsung hanya satu kali per bulan dalam waktu dekat akan ditingkatkan menjadi per minggu yang berarti ada 4 kali tambahan gizi bagi warga miskin di wilayah itu.
Luar biasa. Keberdayaan masyarakat yang awalnya bersumber dari segelintir orang akar rumput ini telah menyebabkan para tokoh dan masyarakat bangkit untuk juga memberikan andilnya dalam mengurangi kemiskinan.
Sastrawan Batangan, Bogor 26 Juni 2009
Catatan :
- Posyandu Posyandu Mawar II RW 08 (RT 1-2-3), Pelaksana : PKL & Heriyadi Priatna, Kelurahan Semplak Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor , 92 ibu hamil/balita/lansia, Kontak : Ningsih (Ketua Posyandu), telpon 0251-2159566
Tidak ada komentar:
Posting Komentar