Ketidaklupaan dan kecintaan mantan santri kepada almamaternya diwujudkan oleh Abdul Haris Ridho dengan suatu kegiatan yang amat kena dengan permasalahan yang sedang diderita bangsa pada saat ini yakni kurang gizi, kelaparan dan kebodohan. Sebagai realisasinya, tanggal 2 Mei 2009, dengan izin dan restu pimpinan dan setelah melalui sosialisasi, dicanangkanlah program Posdaya Berbasis Pesantren di Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Babussalam, Desa Mojorejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur.
Abdul Haris Ridho adalah jebolan ponpes Babussalam yang kini bermukim dan berusaha di Palembang. Kesungguhannya untuk selalu membaca, mempelajari, memahami, melaksanakan, mensyiarkan dan melestarikan ayat-ayat Allah selama ini akhirnya mengantarkannya pada suatu pemahaman bahwa seseorang akan dianggap tidak beriman kepadaNya apabila tidak menafkahkan sebagian rezeki yang diperolehnya serta tidak mendorong orang lain untuk peduli orang lain yang miskin.
Pemahaman yang relatif sama juga diperoleh kawan-kawan baiknya yang ada di Palembang. Karena pemahaman itulah maka terjadi proses dorong mendorong di antara mereka untuk mewujudkan posdaya (pos pemberdayaan keluarga) sebagai salah satu wujud peduli kemiskinan itu. Karena kesungguhan mereka maka dalam tempo sekitar 2 tahunan di beberapa tempat di Provinsi Sumsel dan Lampung telah banyak terbentuk Posdaya yang mereka bidani.
Dorong-mendorong itu pula yang juga menyebabkan mereka tidak lupa asal-muasal. Alhasil karena dorongan para relasinya yang ada di Palembang, Harris mengimplementasikan Posdaya di Ponpes Babussalam - di mana dulu Harris belajar - yang letaknya jauh dari Palembang itu.
Ponpes Babussalam, yang didirikan oleh alumni Ponpes Darussalam Gontor almarhum KH Hadi Martoyo BA pada 29 juni 1986 dan kini dipimpin oleh KH Ahmad Fauzani,S.Ag dengan jumlah murid 280 orang (200 puteri dan 80 putera di TK TPA, MI, MTs, dan MA) sangat menyambut baik usaha Harris dan para relasinya. Sosialisasi pun dilakukan yang kemudian diikuti dengan pendataan dan akhirnya pada tanggal 2 Mei 2009 untuk pertama kalinya posdaya dilakukan di posyandu Dusun Kerjo, Desa Mojorejo. Dalam acara itu kepada 200 balita, 80 lansia, 10 bumil dusun tersebut diberikan paket susu dalam saset, bubur kacang ijo dan telur. Khusus untuk anak-anak ditambahi lagi dengan roti biskuat.
Pada acara realisasi di ponpes yang berjarak 23 km barat daya Madiun ke arah Ponorogo itu, HM Nurhadi (Cak Nur), pengusaha di Palembang asal Jawa Timur yang turut menyertai Haris memaparkan presentasinya tentang mengapa posdaya perlu dilaksanakan. Ia mengatakan bahwa posdaya merupakan salah satu perwujudan dari peduli manusia – yang berarti bertakwa kepadaNya- dan cinta tanah air. Dengan tidak hanya sekali-sekali saja tetapi selalu peduli pada kemiskinan berarti manusia telah kembali kepada Al Quran dan sunah Rasul.
Hadir dalam acara itu Kepala Desa Mojorejo M Hanan , Camat Kebonsari drs Sugiharto dan para pejabat lainnya. Camat Kebonsari yang baru dilantik 11 Oktober 2008 itu meminta agar posdaya dapat dilakukan di seluruh posyandu yang ada di desa-desa dalam wilayah Kecamatan Kebonsari yaitu : Balerejo, Bacem, Kebonsari, Kedondong, Krandegan, Mojorejo, Palur (desa tempat kelahiran Sukarwo, Gubernur Jatim saat ini), Pucanganom, Rejosari, Sidorejo, Singgahan, Sukorejo, Tambakmas dan Tanjungrejo. Pada kesempatan itu Pak Camat bahkan bersedia memotong gajinya sendiri sebagai kontribusinya untuk posdaya.
Pimpinan ponpes yang juga Penasehat Radio Komunitas MaduFM Madiun tentunya berharap agar posdaya berbasis apa saja termasuk yang berbasis pesantren dapat dikembangkan di seluruh Indonesia. Tentu saja peran santri dan alumni santri sangat besar artinya untuk maksud tersebut. Jika terwujud, kurang gizi dan kelaparan serta kebodohan yang masih banyak diderita oleh anak negeri ini, insya Allah dapat ditanggulangi.
(Ditulis oleh Jon Posdaya berdasarkan penuturan tanggal 11 Juni 2009 yang disampaikan oleh Dayuningrat, salah satu relasi Abdul Haris Ridho yang ikut dalam acara tsb)
Catatan :
•Alamat : Pondok Pesantren Modern BabusSalam. Jl Kerjo MADIUN 63173 telp 0351-367767.
•Sumber info tambahan : www.madiunkab.go.id/
TAZD KLO BSA POTHONYA DI PERBANYAK DONK.......
BalasHapusust kalo
BalasHapusbisa seminggu sekali nonton film pake projektor buat tambah wawasan
sebaiknya posdaya itu jajanya jangan itu-itu terus, harusnya ada variasi, contoh : sup, bubur kacang ijonya tolong rasanya di samakan kayak bubur yang di jual di..... itu loo.....
BalasHapusterus, sebaiknya ada fotonya. agar bisa di jadikan kenangan...
sekian pabila ada kesalahan mohon maaf yg sebesar-besarnya...........................................................
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
212
assalamu'allaikum...
BalasHapusselamat pagi...boleh minta nomer telponnya ponpes
tolong kirimkan ke
dalongeof@gmail.com
terima kasih & wassalam